Thailand, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Anutin Charnvirakul, telah mengundang negara-negara ASEAN untuk berperan sebagai saksi dalam operasi pembersihan ranjau di perbatasannya dengan Kamboja. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan proses yang adil dan menghindari perselisihan lebih lanjut dengan negara tetangga “Kami telah membersihkan lima area sejauh ini, dan kami akan melanjutkan dengan delapan area lainnya,”
.
Dalam sebuah konferensi pers, Siripong Angkasakulkiat, juru bicara pemerintah Thailand, menyatakan bahwa kehadiran negara-negara ASEAN akan menjadi langkah preventif terhadap tuduhan dari pihak Kamboja dan membantu meredam eskalasi konflik. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan stabilitas di wilayah tersebut dan memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat perbatasan [[QUOTE_1]].
Anutin telah memberikan mandat kepada Kementerian Pertahanan Thailand untuk mempercepat operasi pembersihan ranjau setelah terjadi ketegangan dengan Kamboja terkait rencana tersebut. “Kami telah membersihkan lima area sejauh ini, dan kami akan melanjutkan dengan delapan area lainnya,”
kata Menteri Pertahanan Thailand Natthaphon Narkphanit dalam wawancara baru-baru ini.













